Gugus Fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia dalam
molekul satu kelompok senyawa dengan gugus fungsi tertentu menunjukan gejala
reaksi yang sama. Sesuai kesamaan gejala reaksi tersebut, maka dapat
dikelompokkan pada pengelompokan senyawa.Gugus fungsi adalah suatu gugus atom atau atom yang menentukan sifat suatu senyawa karbon. Gugus fungsi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi stuktur molekul karena hal ini dapat mempegaruhi sifat kimia dan sifat fisika pada struktur, seperti reaksi, titik didih,titik leleh, dan sebagainya
Tabel beberapa gugus fungsional: (https://kimia08.files.wordpress.com/2012/05/bab-1-gugus-fungsi.pdf)
Berikut beberapa penjelasan mengenai gugus fungsi yang ada diatas :
1. Gugus Fungsi Alkanol/Alkohol
Alkohol disebut juga alkanol. Alkanol adalah senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi hidroksil (-OH) pada rantai atom karbon. Secara umum
Rumus umum alkohol adalah R – OH atau juga ditulis sebagai CnH(2n+2)O. Senyawa alkohol
dapat dibedakan berdasarkan jumlah gugus fungsi hidroksil yang
dimilikinya. Monoalkohol adalah alkanolyang mempunyai satu gugus –OH
dengan rumus molekul secara umum yaitu CnH2n+1OH. Contohnya metanol yang memiliki struktur CH3-OH. Dialkohol adalah alkanol yang mempunyai dua gugus –OH biasa disebut diol. Rumus molekul dialkohol secara umum yaitu CH2n(OH)2 dengan n = 2, 3, 4,… Contoh dialkohol yaitu 1,2-etanadiol dengan struktur HO-CH2– CH2-OH.
Alkohol yang memiliki tiga gugus fungsi –OH disebut trialkohol.
Polialkohol adalah senyawa alkanol yang memiliki banyak gugus –OH (http://kimiadasar.com/alkohol/)
- Alkohol primer = alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C primer
- Alkohol sekunder= alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C sekunder
- Alkohol tersier= alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C tersier
- Alkohol monovalen= alkohol yang hanya memiliki sebuah gugus —OH
- Alkohol divalen= alkohol yang memiliki dua buah gugus —OH
- Alkohol polivalen= alkohol yang memiliki lebih dari dua gugus —OH (banyak sekali)
2. Gugus Fungsi Alkoksi Alkana/Eter
Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen
yang diikat 2 substituen (alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai
sebagai pelarut dan obat bius. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan
hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih
polar dari alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat
membentuk polieter (https://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-karbon/eter/).
Eter (alkoksi alkana) dianggap berasal dari substitusi satu atom H pada alkana dengan gugus fungsi –OR. Simak beberapa senyawa alkoksi alkana berikut.
Eter (alkoksi alkana) dianggap berasal dari substitusi satu atom H pada alkana dengan gugus fungsi –OR. Simak beberapa senyawa alkoksi alkana berikut.
Tabel beberapa senyawa alkoksi alkana
Dari rumus molekul senyawa – senyawa di atas, jika n adalah jumlah atom C,maka rumus umum alkoksi alkana dinyatakan sebagai:
CnH2n+2O
Struktur alkoksi alkana juga dapat
dilihat sebagai suatu atom O yang diapit oleh dua gugus alkil, R dan R’,
yang dapat sama atau berbeda. Oleh karena itu, rumus di atas dapat
ditulis sebagai:
R dan R’ adalah gugus alkil yang dapat sama atau berbeda. Berdasarkan R dan R’, alkoksi alkana dapat digolongkan menjadi :R – O – R’
- Alkoksi alkana tunggal/ sederhana, yakni alkoksi alkana dengan dua gugus alkil yang simetris, yakni R = R’. Contohnya adalah dimetil alkoksi alkana (CH3 – O – CH3).
- Alkoksi alkana majemuk, yakni alkoksi alkana dengan dua gugus alkil yang asimetris, R ≠ R’. Contohnya adalah etil metil alkoksi alkana (CH3 – O – C2H5).
Tata Nama Eter
Penamaan senyawa eter dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu penamaan dengan alkil eter (trivial, atau nama
umum) dan alkoksi alkana (IUPAC).
- Tata Nama Trivial
Pada tata nama eter
secara trivial, nama kedua gugus alkil disebutkan lebih dulu, kemudian
diikuti kata eter. Bila gugus alkilnya berbeda maka nama alkil diurutkan
berdasarkan abjad, tapi bila kedua gugus alkilnya sama maka
diberiawalan di-. Sebagai contoh, perhatikan struktu berikut.
CH3 – O – CH3 dimetil eter (R = R’)
CH3 – O – CH2 – CH3 etil metil eter (R ≠ R’)
C2H5 – O – C3H7 etil propil eter (R ≠ R’)
- Tata Nama IUPAC
Pada tata nama IUPAC,
bila gugus alkilnya mempunyai jumlah rantai C yang tidak sama maka alkil
yang bertindak sebagai alkoksi (R – O) adalah alkil dengan jumlah C
yang lebih kecil,kemudian diikuti nama rantai alkananya (R). Bila
digambarkan, cara penamaan tersebut adalah sebagai berikut:
3. Gugus Fungsi Alkanal/Aldehid
Aldehid adalah senyawa yang mengandung satu gugus karbonil (satu ikatan
rangkap C=O) sehingga mudah mengalami adisi. Adisi aldehid dengan
hidrogen menghasilkan alkohol primer, sedangkan adisi aldehid dengan
pereaksi Grignard menghasilkan alkohol sekunder. Selain itu aldehid juga
dapat dioksidasi menghasilkan asam karboksilat. Aldehid termasuk
kedalam senyawa sederhana, karena tidak memiliki gugus-gugus reaktif
yang lain, seperti –OH atau Cl yang terikat pada atom karbon pada gugus
karbonil. Gambar di bawah ini merupakan struktur kimia dari aldehid.
Gugus aldehid dituliskan sebagai –CHO dan tidak pernah dituliskan
sebagai COH. Sehingga penulisan rumus molekul aldehid terkadang sulit
dibedakan dengan alkohol.
Tata Nama Aldehid
Aldehid sudah dikenal sejak lama sehingga penataan nama menggunakan nama trivial sering dipakai. Menurut sistem IUPAC, nama aldehid diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran –a menjadi –al. Oleh karena itu, aldehid disebut juga alkanal. Tata nama pada aldehid sama dengan tata nama pada alkohol, rantai terpanjang harus mengandung gugus aldehid. Contoh:
Aldehid sudah dikenal sejak lama sehingga penataan nama menggunakan nama trivial sering dipakai. Menurut sistem IUPAC, nama aldehid diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran –a menjadi –al. Oleh karena itu, aldehid disebut juga alkanal. Tata nama pada aldehid sama dengan tata nama pada alkohol, rantai terpanjang harus mengandung gugus aldehid. Contoh:
( http://fungsi.web.id/2015/06/aldehid-pengertian-struktur-dan-gugus-fungsi.html )
4. Gugus Fungsi Alkanon/Keton
Alkanon merupakan golongan senyawa karbon dengan gugus fungsi karbonil
Gugus fungsi karbonil terletak di tengah, diapit dua buah alkil. Sehingga alkanon mempunyai rumus umum sebagai berikut :
4. Gugus Fungsi Alkanon/Keton
Alkanon merupakan golongan senyawa karbon dengan gugus fungsi karbonil
Gugus fungsi karbonil terletak di tengah, diapit dua buah alkil. Sehingga alkanon mempunyai rumus umum sebagai berikut :
Tata Nama Keton
Penamaan senyawa-senyawa alkanon atau keton juga ada dua cara yaitu :
1) Menurut IUPAC mengikuti nama alkanannya dengan mengganti akhiran “ ana “ dalam alkana menjadi “ anom “ dalam alkanon.
2) Dengan cara Trivial yaitu dengan menyebutkan nama kedua gugus alkilnya, kemudian diikuti akhiran “ Keton “.
Contoh sebagai berikut :
5. Gugus Fungsi Asam Alkanoat/Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan gugus
karboksil. Asam karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry (donor
proton). Garam dan anion asam karboksilat dinamakan karboksilat. Asam
karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk ikatan hidrogen satu
sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk dimer. Dalam
larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya
terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya
0,02% dari molekul asam asetat yang terdisosiasi dalam air. Asam
karboksilat alifatik rantai pendek (atom karbon <18) dibuat dengan
karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida. Untuk rantai panjang dibuat
dengan hidrolisis trigliserida yang biasa terdapat pada minyak hewan
dan tumbuhan.
Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH atau Ar-COOH, dimana :
R : Alkil
Ar : Aril
R : Alkil
Ar : Aril
Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah
terdapatnya gugus fungsi karboksil (-COOH), karboksil diambil dari
karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH). Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –COOH- sebesar 120 derjat dan panjang ikatan C=O sebesar 0,121 nm (https://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-karbon/asam-karboksilat/).
Tata Nama Asam Karboksilat
Menurut sistem IUPAC, penataan nama asam karboksilat diturunkan dari
nama alkana, di mana akhiran -a diganti -oat dan ditambah kata asam
sehingga asam karboksilat digolongkan sebagai alkanoat. Beberapa nama
asam karboksilat ditunjukkan pada Tabel Tata Nama Asam Karboksilat
Tabel Penataan Nama Asam Karboksilat Menurut Trivial dan IUPAC
Rumus
|
Nama Trivial
|
Nama IUPAC
|
H–COOH | Asam format | Asam metanoat |
CH3–COOH | Asat asetat | Asam etanoat |
CH3–CH2–COOH | Asam propionat | Asam propanoat |
CH3–(CH2)2–COOH | Asam butirat | Asam butanoat |
CH3–(CH2)3–COOH | Asam valerat | Asam pentanoat |
CH3–(CH2)4–COOH | Asam kaproat | Asam heksanoat |
CH3–(CH2)5–COOH | Asam enantat | Asam heptanoat |
CH3–(CH2)6–COOH | Asam kaprilat | Asam oktanoat |
CH3–(CH2)7–COOH | Asam pelargonat | Asam nonanoat |
CH3–(CH2)8–COOH | Asam kaprat | Asam dekanoat |
IUPAC : asam 4–etil–2–metilheksanoat
Trivial : asam γ–etil–α–metil–kaproat
Suatu asam karboksilat dapat memiliki dua gugus fungsi CO2H, dikenal sebagai dikarboksilat. Beberapa asam dikarboksilat ditunjukkan pada Tabel 6.12. Senyawa-senyawa tersebut diisolasi dari bahan alam. Asam tartrat misalnya, adalah hasil samping fermentasi anggur; asam suksinat, asam fumarat, asam malat, dan oksalo asetat adalah zat antara dalam metabolisme karbohidrat di dalam sistem sel.
Tabel Penataan Nama Asam Dikarboksilat (Trivial dan IUPAC)
Rumus Struktur
|
Nama Trivial
|
Nama IUPAC
|
HOOC – COOH | Asam oksalat | Asam etanadioat |
HOOC – CH2– COOH | Asam malonat | Asam propanadioat |
HOOC –(CH2)2–COOH | Asam suksinat | Asam butanadioat |
cis – HOOC – CH=CH – COOH | Asam maleat | Asam cis–butenadioat |
trans – HOOC – CH=CH – COOH | Asam fumarat | Asam trans–butenadioat |
HOOC – (CH2)4– COOH | Asam adipat | Asam heksanadioat |
( http://fungsi.web.id/2015/06/struktur-gugus-fungsi-asam-karboksilat.html )
6. Gugus Fungsi Ester/Alkil Alkanoat
Ester adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi —COOR, dengan R adalah gugus alkil. Ester juga mempunyai rumus kimia yang sama dengan asam karboksilat yaitu CnH2nO2 sehingga berisomer gugus fungsi.
Tata Nama Ester
6. Gugus Fungsi Ester/Alkil Alkanoat
Ester adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi —COOR, dengan R adalah gugus alkil. Ester juga mempunyai rumus kimia yang sama dengan asam karboksilat yaitu CnH2nO2 sehingga berisomer gugus fungsi.
Sama seperti turunan alkana yang lain, ester memiliki peraturan dalam tata nama IUPAC yaitu:
- Gugus —COOR dalam ester terpisah dalam penamaannya, yaitu dibagi atas —COO dan —R
- Gugus —COO adalah gugus alkanoat, sedangkan gugus —R adalah gugus alkil
- Gugus —R selalu berada dekat oksigen (O) pada —COO
- Gugus sebelah —COO (tidak —OR ; alkil) adalah rantai cabang, dan, atom C-nya bergabung dengan atom C pada —COO
- Penamaannya adalah alkil + alkanoat. Jadi, gugus alkil dulu baru disebutkan gugus alkanoat
- Semua gugus —COOR masuk ke dalam rantai utama
- Dalam penamaan IUPAC ester,jika ada cabang, —COO selalu mendapatkan nomor 1 dan masuk dalam rantai utama
- Nama lazimnya adalah alkil alkil ester, sama seperti eter
- Alkil alkil pada nomor 1 tidak diurutkan berdasarkan abjad
- Dalam nama lazim, pasti ada atom O di tengah-tengah(https://amaldoft.wordpress.com/2015/11/11/ester-alkil-alkanoat-turunan-alkana/)
Tata Nama Asam
Karboksilat
Ø Menurut IUPAC
Mengikuti nama alkananya dengan menambahkan nama asam di
depannya dan mengganti akhiran “ ana “ pada alkana dengan akiran “ anoat
“ pada
asam Alkanoat.
1. Rantai utama adalah rantai yang paling panjang yang mengandung
gugus fungsi COOH. Nama alkanoat sesuai dengan rantai pokok diberi
ahkiran ‘’oat’’.
2. Penomoran dimulai dari gugus fungsi.
3. Penulisan nama dimulai dari nama cabang atau gugus lain, disusun
berdasarkan alfabet kemudian dilanjutkan rantai pokok.
Ø Menurut Trivial
Penamaan yang didasarkan dari sumber penghasilnya.
Contoh Penamaan Asam Karboksilat:
penamaan asam karboksilat
Ø Untuk gugus karboksil yang terikat langsung pada gugus siklik,
penataan nama dimulai dari nama senyawa siklik diakhiri dengan nama
karboksilat.
Contoh:
Ø Tabel penataan nama asam karboksilat
tabel penataan asam karboksilat
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8EfMenurut sistem IUPAC, penataan nama asam karboksilat diturunkan dari nama alkana, di mana akhiran -a diganti -oat dan ditambah kata asam sehingga asam karboksilat digolongkan sebagai alkanoat. Beberapa nama asam karboksilat ditunjukkan pada Tabel 6.11.
Tabel 6.11 Penataan Nama Asam Karboksilat Menurut Trivial dan IUPAC
Pemberian nomor atom karbon pada asam karboksilat menurut sistem
IUPAC dimulai dari atom karbon gugus karbonil dengan angka 1,2,3, dan
seterusnya. Adapun trivial menggunakan huruf unani, seperti α, β, γ dan
dimulai dari atom karbon nomor 2 dari sistem IUPAC. Contoh penataan nama
asam karboksilat:
Untuk gugus karboksil yang terikat langsung pada gugus siklik,
penataan nama dimulai dari nama senyawa siklik diakhiri dengan nama
karboksilat, seperti ditunjukkan berikut ini.
Contoh Penamaan Asam Karboksilat Tuliskan nama untuk asam karboksilat berikut.
Rantai induk mengandung enam atom karbon atau suatu heksanoat. Pada
atom nomor 2 terikat gugus metil, dan pada atom nomor 4 terikat gugus
etil. Jadi, nama asam karboksilat tersebut adalah
IUPAC : asam 4–etil–2–metilheksanoat
Trivial : asam γ–etil–α–metil–kaproat
Suatu asam karboksilat dapat memiliki dua gugus fungsi CO2H, dikenal sebagai dikarboksilat. Beberapa asam dikarboksilat ditunjukkan pada Tabel 6.12. Senyawa-senyawa tersebut diisolasi dari bahan alam. Asam tartrat misalnya, adalah hasil samping fermentasi anggur; asam suksinat, asam fumarat, asam malat, dan oksalo asetat adalah zat antara dalam metabolisme karbohidrat di dalam sistem sel.
Tabel 6.12 Penataan Nama Asam Dikarboksilat (Trivial dan IUPAC)
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8EfMenurut sistem IUPAC, penataan nama asam karboksilat diturunkan dari nama alkana, di mana akhiran -a diganti -oat dan ditambah kata asam sehingga asam karboksilat digolongkan sebagai alkanoat. Beberapa nama asam karboksilat ditunjukkan pada Tabel 6.11.
Tabel 6.11 Penataan Nama Asam Karboksilat Menurut Trivial dan IUPAC
Rumus
|
Nama Trivial
|
Nama IUPAC
|
H–COOH | Asam format | Asam metanoat |
CH3–COOH | Asat asetat | Asam etanoat |
CH3–CH2–COOH | Asam propionat | Asam propanoat |
CH3–(CH2)2–COOH | Asam butirat | Asam butanoat |
CH3–(CH2)3–COOH | Asam valerat | Asam pentanoat |
CH3–(CH2)4–COOH | Asam kaproat | Asam heksanoat |
CH3–(CH2)5–COOH | Asam enantat | Asam heptanoat |
CH3–(CH2)6–COOH | Asam kaprilat | Asam oktanoat |
CH3–(CH2)7–COOH | Asam pelargonat | Asam nonanoat |
CH3–(CH2)8–COOH | Asam kaprat | Asam dekanoat |
IUPAC : asam 4–etil–2–metilheksanoat
Trivial : asam γ–etil–α–metil–kaproat
Suatu asam karboksilat dapat memiliki dua gugus fungsi CO2H, dikenal sebagai dikarboksilat. Beberapa asam dikarboksilat ditunjukkan pada Tabel 6.12. Senyawa-senyawa tersebut diisolasi dari bahan alam. Asam tartrat misalnya, adalah hasil samping fermentasi anggur; asam suksinat, asam fumarat, asam malat, dan oksalo asetat adalah zat antara dalam metabolisme karbohidrat di dalam sistem sel.
Tabel 6.12 Penataan Nama Asam Dikarboksilat (Trivial dan IUPAC)
Rumus Struktur
|
Nama Trivial
|
Nama IUPAC
|
HOOC – COOH | Asam oksalat | Asam etanadioat |
HOOC – CH2– COOH | Asam malonat | Asam propanadioat |
HOOC –(CH2)2–COOH | Asam suksinat | Asam butanadioat |
cis – HOOC – CH=CH – COOH | Asam maleat | Asam cis–butenadioat |
trans – HOOC – CH=CH – COOH | Asam fumarat | Asam trans–butenadioat |
HOOC – (CH2)4– COOH | Asam adipat | Asam heksanadioat |
Terimakasih materinya ya..
BalasHapusSaya hendak bertanya..bagaimana kereaktifan senyawa organik terhadap jenis gugus fungsi ya..trmksh
Terima kasih atas pertanyaannya, gugus fungsi sangat mempenaruhi kereaktifan suatu struktur senyawa. Faktor utama yang mempengaruhi adalah jenis gugus fungsi pada struktur senyawa. Misalnya, gugus fungsi halogen sangat berpengaruh karena sifatnya yang sangat reaktif, selain itu ditinjau juga dari penomoran atom pada rantai induknya, pajang ikatan, momen dipol senyawa tesebut, dan sebagainya. Semoga jawaban ini dapat membantu :)
HapusTerimakasih materinya sangat membantu, saya mau bertanya sifat yang bagaimana yang akan dipengaruhi gugus fungsi dalam suatu molekul? Terimakasih.
BalasHapusTerima kasih atas pertanyaannya, gugus fungsi akan mempengaruhi sifat fisika dan sifat kimia pada suatu struktur senyawa. Misalnya gugus fungsi halogen akan lebih reaktif dari gugus fungsi lainnya. Hal ini merupakan salah satu pengaruh gugus fungsi terhadap sifat kimia. Selain itu, dari gugus fungsi ini akan terjadi isomer gugus fungsi, dimana rumus molekulnya akan sama, akan tetapi strukturnya berbeda sehingga juga mempengaruhi sifat kimia. Sedangkan pada sifat fisika akan mempengaruhi seperti titik didih, titik leleh, kelarutan suatu senyawa berdasarkan gugus fungsinya. Semoga jawaban ini dapat membantu :)
HapusWahh trimakasih yaaa blognya sngt membantuuu
BalasHapusIya, terima kasih kembali atas kunjungannya ya :)
HapusThanks min, materinya sangat bermanfaat untuk referensi :)
BalasHapusIya,terima kasih kembali atas kunjungannya ya :)
HapusTerimakasih min, materinya sangat membantu sbgai refrensi :)
BalasHapusIya, terima kasih kembali atas kunjungannya :)
HapusTerimakasih atas materinya, sangat bermanfaat. Apa saja contoh gugus fungsi untuk alkohol primer sekunder dan tersier?
BalasHapusTerima kasih atas pertanyaannya, contoh alkohol primer adalah propanol dan butanol, alkohol sekunder : 2-propanol dan 2-butanol, alkohol tersier :2-metil,2-propanol. Semoga jawaban ini dapat membantu ya :)
HapusNice post, Defia.
BalasHapusSaran, hurufnya diseragamkan (size and type).
Thank you.
Baiklah, Terima kasih atas sarannya ya
HapusTerimakasih untuk materinya, bagus..😊😊👌
BalasHapusTerima kasih kembali atas kunjungannya ya
HapusTerima kasih atas materinya sangat membantu
BalasHapusTerima kasih kembali atas kunjungannya ya, tunggu pos selanjutnya ya:)
HapusTerima kasih untuk materinya, sangat membantu 😁
BalasHapusTerima kasih kembali atas kunjungannya ya, tunggu pos selanjutnya ya:)
Hapusterimakasih atas materinya yang sangat membantu
BalasHapusTerima kasih kembali atas kunjungannya :)
HapusTerimakasih materi nya sangat membantu :)
BalasHapusTerima kasih kembali atas kunjungannya :)
Hapusterimakasih atas materi yang telah diberikan, ini sangat membantu sekali
BalasHapusTerima kasih kembali atas kunjungannya :)
Hapusterimakasih atas penjelasannya, saya ingin bertannya apakah sifat kimia ataupun fisika suatu senyawa dapat dengan mudah kita kenali menggunakan gugus fungsinya ?
BalasHapusTerima kasih saudara imam telah mengunjungi blog ini, baiklah saya akan menjawab pertanyaan saudara imam. Iya, gugus fungsi ini bisa dikatakan merupakan identitas suatu senyawa karena dengan adanya identitas ini maka sifat fisika dan sifat kimia yang spesifik terhadap gugus fungsi yang dimiliki suatu senyawa. Contohnya alkohol dan asam karboksilat, sifat kimia nya seperti keasamannya akan berbeda. Semoga jawaban ini dapat membantu
Hapusterima kasih atas materi yang telah saudari paparkan, menarik dan bermanfaat sekali untuk dijadikan sebagai referensi:)
BalasHapusTerima kasih kembali atas kunjungannya :)
BalasHapus