Efek induksi adalah salah satu konsep yang diperlukan dalam mempelajari sruktur molekul senyawa organik. Efek induksi adalah suatu aksi elektrostatik yang diteruskan melalui rantai atom dalam suatu molekul (lewat ikatan sigma), dan efek itu dapat dinyatakan sebagai I+ dan I-. Dikatakan I+ jika subtituen yang terikat menarik elektron (mengambil elektron) dan merupakan pengaruh distribusi elektron pada ikatan sigma.
Dalam suatu ikatan kovalen tunggal dari atom yang tak sejenis, pasangan elektron yang membentuk ikatan sigma, tidak pernah terbagi secara merata diantara kedua atom. Elektron memiliki kecenderungan untuk tertarik sedikit ataupun banyak kearah atom yang lebih elektronegatif dari keduanya. Misalnya dalam suatu alkil klorida, kerapatan elektron cenderung lebih besar pada daerah di dekat atom Cl dari atom C, sebagai penunjuk bahwa atom yang satu lebih elektronegatif. Maka, dapat dikatakan sifat induksi terjadi karena adanya perbedaan keelektronegatifan (http://aura28.blogspot.co.id/2012/10/efek-induksi-dan-mesomeri.html).
Sebagai contoh di dalam isomer berikut ini :
Efek induksi atom klor terhadap posisi elektron-elektron di dalam gugus COOH (dan oleh karenanya juga terhadap keasamannya) seharusnya sama karena keterlibatan ikatannya juga sama. Gugus fungsi dapat dikelompokkan sebagai gugus penarik elektron (-I) dan gugus pendorong elektron (=I) relatif terhadap atom hidrogen. Sebagai contoh gugus nitro adalah suatu gugus -I, gugus ini lebih kuat menarik elektron ke dirinya daripada atom hidrogen.
Jadi di dalam α-nitrotoluena, elektron dalam ikatan C-N lebih jauh dari atom karbon daripada elektron di dalam ikatan H-C toluena. Hal yang serupa, elektron ikatan C-Ph lebih jauh dari cincin daripada di dalam toluena. Dengan digunakan atom hidrogen sebagai pembanding, gugus NO2 adalah gugus penarik elektron (-I) dan gugus O- adalah gugus pendorong elekron (+I). Meskipun demikian, tidak ada pemberian atau penarikan yang benar-benar terjadi, hanya karena istilah yang digunakan ; disini hanya terjadi perbedaan posisi elektron yang disebabkan oleh perbedaan Aantara H dengan NO2 atau antara H dan O- ( Firdaus. 2009. Kimia Organik Fisis 1. Makassar : Universitas Hassanudin).
Berikut contoh efek induksi yang lainnya :
Asam metanoat lebih
asam dari asam etanoat karena pada asam
etanoat terdapat gugus metil yang mempunyai kemampuan mendorong elektron ikatan
melalui ikatan sigma (C-C-O-H) sehingga
atom O menjadi relatif makin negatif, akibatnya atom H sukar lepas sebagai H+,
asamnya menjadi lebih lemah. Gugus CH3 mempunyai efek induksi mendorong elektron,
diberi simbol +I.
Asam
alfamonoflouroetanoat lebih asam dari asam metanoat karena pada asam alfa monoflouroetanooat terdapat gugus F
yang mempunyai kemampuan menarik elektron ikatan melalui ikatan sigma sehingga
atom O menjadi relatif makin positif, akibatnya atom H makin mudah lepas
sebagai H+, asamnya menjadi lebih kuat. Gugus F mempunyai efek
induksi menarik elektron diberi simbol -I.Efek induksi bekerja melalui ruang dan ikatan sigma. Makin jauh letak gugus/atom yang memiliki efek induksi makin kecil pengaruhnya terhadap polarisasi ikatan ( http://slideplayer.info/slide/3015736/ ).
Makasih infonya min, sangat bermanfaat, mau tanya antara resonansi sama efek induksi itu, resonansi yang mempengaruhi efek induksi atau efek induksi yang mempengaruhi resonansi?? Mohon penjelasannya, terima kasih :)
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya, baiklah saya akan menjawab pertanyaan saudari, pada struktur senyawa organik efek induksi yang akan terjadi lebih dahulu kemudian akan mempengaruhi terjadinya resonansi.
HapusTerimakasih, sangat membantu.
BalasHapusDalam sebuah buku saya baca, efek induksi sangat erat kaitannya dengan efek medan.
Mohon penjelasan tentang itu, dan bagaimana membedakan keduanya?
Terima kasih atas kunjungannya, baiklah saya akan menjawab pertanyaan saudara, Iya, saudara benar bahwa efek induksi erat kaitannya denga efek medan, untuk membedakannya efek induksi biasanya tergantung pada sifat ikatan sedangkan efek medan tergantung pada geometri molekul. Semoga jawaban ini dapat membantu
HapusTerimakasih materinya sangat membantu dan bisa dijadikan refrensi :)
BalasHapusTerima kasih kembali atas kunjungannya :)
HapusSangat membantu yaa trimksh sblmnya saya ingin bertanya apakah efek induksi dapat terjadi pada senyawa ionik?
BalasHapusTerima kasih saudari amino telah berkunjung ke blog ini, baiklah saya akan menjawab pertanyaan saudari. Efek induksi ini pada umumnya terjadi pada senyawa kovalen tunggal dari atom yang tak sejenis, pasangan electron yang membentuk ikatan sigma. Sedangkan senyawa ion tidak mempunyai ikatan sigma. Semoga jawaban ini dapat membantu :)
Hapusmungkin bisa dtambahkan contoh pada senyawa sikliknya. trimakasih
BalasHapusTerima kasih atas sarannya, untuk kedepannya akan diperbaiki lagi
HapusTerimakasih atas materinya sangat bermanfaat :)
BalasHapusmungkin bisa dtambahkan contoh pada senyawa sikliknya. trimakasih
BalasHapusTerimakasih materi nya, sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih atas penjelasannya sangat bermanfaat
BalasHapusTerimakasih materinya ya.. Sungguh bermanfaat. Bagaimana hubungan efek induksi dengan hiperkonjugasi ya.. Terimakasih
BalasHapusTerima kasih atas penjelsannya. Bisa dijelaskan lagi contoh lainnya?
BalasHapusTerimakasih atas penjelasannya, sangat membantu:)
BalasHapusTerimakasih atas penjelasannya, sangat membantu:)
BalasHapusCukup menambah referensi... saya ingin bertanya mengapa sifat induksi yang dimiliki suatu senyawa dpt mempengaruhi reaktivitas molekul senyawa tsb? Terima kasih
BalasHapusPemaparan nya sangat baik, terimakasih :)
BalasHapusterima kasih saudari Indah atas pemaparan materinya, semoga lebih baik untuk kedepannya:)
BalasHapus