Assalamu’alaikum…
Pada postingan kali
ini akan dibahas kembali mengenai sintesis bahan alam, bahan alam yang akan
dibahas adalah eusiderin. Eusiderin
adalah neolignan yang ditemukan di Virola
sp dan Aniba sp. Neolignan adalah
struktur pada kayu yang dibentuk dengan menggabungkan dua residu propilbenzena
selain atom β-karbon dari rantai samping propil.
Virola
adalah genus pohon berukuran sedang yang berasal dari hutan hujan Amerika
Selatan dan terkait erat dengan Myristicaceae lainnya, seperti pala. Spesies
dikenal umumnya sebagai epená, patricá, atau cumala. Mereka memiliki daun hijau
mengilap dan hijau gelap dan kluster bunga kuning kecil, dan bisa memancarkan
bau tajam. Beriku gambar tanaman Virola sp
:
Aniba
adalah genus tumbuhan berbunga neotropika Amerika di keluarga Lauraceae. Mereka
hadir di hutan awan rendah dan gunung di kepulauan Karibia, Amerika Tengah, dan
utara sampai Amerika Selatan bagian tengah. Berikut gambar dari tanaman Aniba :
Jadi, senyawa
eusiderin ini merupakan senyawa yang ditemukan pada kayu pada tanaman yang telah
disebutkan sebelumnya. Berikut adalah struktur dari senyawa Eusiderin dalam
bentuk 2D dan 3D secara berturut-turut :
Pada senyawa ini ada
terdapat banyak jenis Eusiderin, sehingga di postingan kali ini akan dibahas
mengenai sintesis Eusiderin K dan J. (±)-Eusiderin K and (±)-Eusiderin J pertama kali di sintesis dari pyrogallol, yang mana
terjadi penataan ulang Claisen yang digunakan untuk unit C6-C3.
(±)-Eusiderin K and (±)-Eusiderin
J adalah dua neolignans yang diisolasi
dari kulit dan kelopak Licaria
chrysophylla. Senyawa ini merupakan jenis produk alami yang mengandung
cincin 1,4-benzodioxane memiliki sitotoksik, hepatoprotektif, 2 dan aktivitas
biologis lainnya.
Licaria
chrysophylla adalah spesies saham pabrik pertama
dijelaskan oleh Carl Daniel Friedrich Meisner, dan mendapat nama saat ini dari
André Joseph Guillaume Henri Kostermans. Licaria chrysophylla termasuk dalam genus
licaria. Tidak ada subspesies tercantum pada tanaman ini. Berikut gambar
struktur dari (±)-Eusiderin K and (±)-Eusiderin
J :
Berikut adalah skema
sintesis dari (±)-Eusiderin K and (±)-Eusiderin
J :
Seperti
ditunjukkan dalam Skema diatas, pyrogallol mudah dikonversi menjadi trimetil
pirogalol (2). Reaksi (2) dengan ZnCl2 dan asam propionat
menghasilkan 2,6- dimethoxy phenol (3) yaitu 81% yield. Senyawa (4) diperoleh dengan
reaksi (3) dengan bromida alil, dengan cara penataan ulang Claisen dalam tabung
tertutup menghasilkan (5) dengan yield
99%. Senyawa 5 direaksikan dengan PdCl2 dalam metanol untuk senyawa
menghasilkan (6) dengan yield 88%.
Sintesis dari unit lain (9) juga dimulai dari pyrogallol,
yang selektif dilindungi oleh (CH3)2SO4 di bawah
perlindungan Na2B4O7.10H2O untuk menghasilkan
(7), yang diubah menjadi senyawa (8) dan (9) dengan yield tinggi dengan
prosedur yang sama dengan yang digunakan (5). Senyawa 6 dan 9 dikonversi
menjadi (±)-Eusiderin K sebagai campuran dari isomer (8) dengan
oksida perak sebagai reagen pengoksidasi. Kemudian (±)-Eusiderin K dilindungi
oleh CH3I dalam kondisi dasar untuk menghasilkan trans (±) Eusiderin J. Dalam
reaksi ini, isomer cis dikonversi ke isomer trans secara eksklusif dalam
kondisi basa.
Terima
kasih, semoga dapat bermanfaat.
Referensi
:
Silva,
M.S.D.; Barbosa-Filho, J.M.; Yoshida, M.; Gottlieb, O.R. Phytochemistry 1989, 28,
3477–3482. 866 JING ET AL.
Antus,
S.; Baitz-Gacs, E.; Bauer, R.; Wagner, H. Liebigs Ann. Chem. 1989, 1147.
Yamauchi, S.; Taniguchi, E. Biosci. Biotech. Biochem. 1992, 50, 630.
Yamauchi, S.; Taniguchi, E. Biosci. Biotech. Biochem. 1992, 50, 630.
Merlini,
B.L.; Zanarotti, A. J.C.S.Perkin I 1980, 775.
She,
X.G.; Jing, X.B.; Pan, X.F. Tetrahedron Lett. 1999, 40, 4567.
Matsumoto,
K.; Takahashi, H.; Miyake, Y.; Fukuyama, Y. Tetrahedron
Lett. 1999, 40, 3185.
Lett. 1999, 40, 3185.
Wu,
A.X.; Wang, M.Y.; Pan, X.F. Huaxue Tongbao(Chin) 1997, 8, 42–42.
Antus,
S.; Baitz-Gacs, E.; Wagner, H. Liebigs. Ann. Chem. 1989, 1147.
Received in Japan April 10, 2000.
Received in Japan April 10, 2000.
http://www.chemspider.com/Chemical-Structure.9569958.html
(diakses tanggal 10 Mei 2017).
https://en.wikipedia.org/wiki/Eusiderin
(diakses tanggal 10 Mei 2017).
https://sv.wikipedia.org/wiki/Licaria_chrysophylla
(diakses tanggal 10 Mei 2017).
https://en.wikipedia.org/wiki/Aniba
(diakses tanggal 10 Mei 2017).
https://en.wikipedia.org/wiki/Virola
(diakses tanggal 10 Mei 2017).
Halo Indah, mau tanya dong ada gak kemungkinan sintesis yang tidak berhasil dalam pembuatan senyawa eusiderin tersebut? Mohon dijawab ya
BalasHapusHai juga lerry, hal tersebut bisa saja terjadi jika ada faktor-faktor tertentu. Seperti faktor pemanasan yang kurang dan tidak sesuai prosedur ataupun konsentrasi reagen yang terlalu sedikit ataupun terlalu banyak sehingga menyebabkan sintesis ini tidak berhasil
Hapusdimana letak kesulitan dalam mensintesis senyawa eusiderin?
BalasHapusKeunikan dari sintesis ini yaitu dilihat dari C6 dan C3 nya dimana mengalami kesulitan untuk disintesis dikarenakan gugus 4 hidroksi dan 3,5 dimetoksi aryl sulit untuk ditemukan.
HapusDimana letak perbedaan eusiderin J dan eusiderin K? Bagaimana jg jika dilihat dr fungsinya?
BalasHapusPerbedaan senyawa eusiderin k dan j ini dapat dilihat dari cincin benzen no 4 yang mana pada eusiderin k merupakan OH sedangkan eusiderin J merupakan OMe. Sehingga untuk perbedaan sifatnya dapat berpengaruh karena adanya perbedaan gugus tersebut.
Hapustolong jelaskan mengenai reaksi penataan ulang claisen serta manfaat senyawa eusiderin k dan j ini, terimakasih
BalasHapusJadi reaksi penataan ulang claisen terjadi pada pembentukan senyawa 5. Pada pembentukan ini digunakan reagen alil bromida dan K2CO3. Disini K2CO3 digunakan sebagai untuk mengikat Br pada alil bromida sehingga terbentuk KBr. KBr ini akan menyerang OH pada posisi orto. Sehingga akan terjadi reaksi claisen yaitu gugus alilnya akan berpindah ke posisi para. Terima kasih
HapusJadi reaksi penataan ulang claisen terjadi pada pembentukan senyawa 5. Pada pembentukan ini digunakan reagen alil bromida dan K2CO3. Disini K2CO3 digunakan sebagai untuk mengikat Br pada alil bromida sehingga terbentuk KBr. KBr ini akan menyerang OH pada posisi orto. Sehingga akan terjadi reaksi claisen yaitu gugus alilnya akan berpindah ke posisi para. Terima kasih
HapusDari pemaparan diatas dikatakan bahwa(CH3)2SO4 bertidak untuk perlindungan, apakah yg dimaksud itu gugus pelindung ??? Terimakasih, mohon penjelasan spesifiknya
BalasHapusGugus pelindung disini adalah untuk meindungi pyrogallol sehingga terbentuk senyawa 7
HapusPada tahap mana reakai claisen terjadi?
BalasHapusDan apa saja syarat2 reaksi tersebut bisa terjadi ?
Jadi reaksi penataan ulang claisen terjadi pada pembentukan senyawa 5. Pada pembentukan ini digunakan reagen alil bromida dan K2CO3. Disini K2CO3 digunakan sebagai untuk mengikat Br pada alil bromida sehingga terbentuk KBr. KBr ini akan menyerang OH pada posisi orto. Sehingga akan terjadi reaksi claisen yaitu gugus alilnya akan berpindah ke posisi para. Terima kasih
HapusMengapa eusiderin memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektif?
BalasHapusKarena eusiderin dapat diaplikasikan untuk mencegah kerusakan hati
HapusBagaimana reaksi pada tahap ii...?
BalasHapusereaksi pada tahap ii yaitu terjadi pelepasan gugus OH pada posisi orto karena sifatnya yang tidak stabil dan mudah lepas karena adanya halangan sterik, sehingga dimetilasi menjadi gugus OMe pada posisi orto
HapusApa saja jenis-jenis eusiderin yang anda ketahui, dan apa perbedaannya?
BalasHapusJenis-jenis eusiderin ada eusiderin A,G,M,J,dan K yang saya ketahui. Perbedaannya adalah struktur dari masing-masing eusiderin mempunyai gugus fungsi yang berbeda-beda dan stereokimia yang berbeda-beda
HapusApa manfaat serta perbedaan perbedaan pada senyawa eusiderin k dan j?
BalasHapusJadi, eusiderin memiliki sifat sitotoksik, hepatoprotektif, dan aktivitas biologis lainnya yang diaplikasikan dalam bidang kesehatan. Perbedaan senyawa eusiderin k dan j ini dapat dilihat dari cincin benzen no 4 yang mana pada eusiderin k merupakan OH sedangkan eusiderin J merupakan OMe. Sehingga untuk perbedaan sifatnya dapat berpengaruh karena adanya perbedaan gugus tersebut.
HapusKenapa sebyawa eusiderin termasuk senyawa neolignan ?
BalasHapusKarena senyawa ini diisolasi dari kelopak,kulit, serta kayu pada tanaman tertentu sehingga bersifat neolignan
Hapusapakah ada tanaman lain yang memiliki kandungan senyawa eusiderin ?
BalasHapusIya, selain yang dipaparkan diatas pada kayu bulianjuga terdapat senyawa ini. Namun berbeda jenis dengan yang dijelaskan diatas
Hapusmengapa hanya pyrogallol yang menjadi prekursor dari pembentukan eusiderin? apakah bisa digunakan senyawa lainnya?
BalasHapusIya, karena untuk sementara ini prekursor yang digunakan adalah pyrogallol untuk mensintesis senyawa eusiderin j dan k sesuai dengan kondisi yang telah dijelaskan pada pemaparan diatas
Hapussintesis eusiderin k dan j ini perbedaan yang signifikannya terletak dimana sehingga mengakibatkan perbedaan sifat ?
BalasHapusPerbedaan senyawa eusiderin k dan j ini dapat dilihat dari cincin benzen no 4 yang mana pada eusiderin k merupakan OH sedangkan eusiderin J merupakan OMe. Sehingga untuk perbedaan sifatnya dapat berpengaruh karena adanya perbedaan gugus tersebut.
HapusApakah eusiderin telah disintesis secara komersial ?
BalasHapusMenurut saya sudah, dan sudah diaplikasikan ke obat-obatan sesuai dosis tertentu
HapusApakah perbedaan antara eusiderin J dan K selain dari segi struktur serta bagaimana kegunaannya ?
BalasHapusJadi, eusiderin memiliki sifat sitotoksik, hepatoprotektif, dan aktivitas biologis lainnya yang diaplikasikan dalam bidang kesehatan. Perbedaan senyawa eusiderin k dan j ini dapat dilihat dari cincin benzen no 4 yang mana pada eusiderin k merupakan OH sedangkan eusiderin J merupakan OMe. Sehingga untuk perbedaan sifatnya dapat berpengaruh karena adanya perbedaan gugus tersebut.
HapusApa aplikasi dari sintesis eusiderin J dan K? dan apa kelemahan dari sintesis ini?
BalasHapusPerbedaan senyawa eusiderin k dan j ini dapat dilihat dari cincin benzen no 4 yang mana pada eusiderin k merupakan OH sedangkan eusiderin J merupakan OMe. Sehingga untuk perbedaan sifatnya dapat berpengaruh karena adanya perbedaan gugus tersebut.
HapusApa yang dimaksud dengan Claissen arrangement? dan reaksi mana pada sintesis Eusiderin tersebut?
BalasHapusReaksi penataan ulang Claissen disini adalah reaksi berpindahnya gugus alil. Jadi reaksi penataan ulang claisen terjadi pada pembentukan senyawa 5. Pada pembentukan ini digunakan reagen alil bromida dan K2CO3. Disini K2CO3 digunakan sebagai untuk mengikat Br pada alil bromida sehingga terbentuk KBr. KBr ini akan menyerang OH pada posisi orto. Sehingga akan terjadi reaksi claisen yaitu gugus alilnya akan berpindah ke posisi para. Terima kasih
Hapusapakah eusiderin dapat diproduksi secara besar-besaran?
BalasHapusMenurut saya bisa
Hapusapa keunikan dari reaksi sintesis eusiderin ini ?
BalasHapusKeunikan dari sintesis ini yaitu dilihat dari C6 dan C3 nya dimana mengalami kesulitan untuk disintesis dikarenakan gugus 4 hidroksi dan 3,5 dimetoksi aryl sulit untuk ditemukan.
HapusDalam mensintesis eusiderin ini apakah perlu mempertimbangkan ketersediaan material awalnya?
BalasHapusYa, saya rasa perlu
HapusBagaimana cara mendapatkan eusiderin?
BalasHapusDengan cara mengisolasi senyawa tsb pada tanaman tertentu ataupun disintesis dengan senyawa pyrogallol pada keadaan tertentu. Hal ini untuk eusiderin k dan j
HapusBagaimana cara mendapatkan eusiderin?
BalasHapusMengapa digunakan gugus pelindung pada sintesis senyawa eusiderin?
BalasHapusUntuk melindungi prekursor agar dapat stabil sehingga terbentuk senyawa eusiderin
Hapusmana yang lebih baik, eusiderin J atau eusiderin K? apa kelebihan dari Eusiderin J dan K ini dibandingkan eusiderin lainnya
BalasHapusmohon jelaskan tahapan ke 6.?
BalasHapusmengapa gugu metoksi bisa digantikan menjadi hidroksi?
BalasHapus