Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Polarisabilitas

          Pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai polarisabilitas yang merupakan salah satu konsep yang diperlukan untuk mempelajari struktur molekul senyawa organik. Polarisabilitas adalah interaksi antara gaya van der waals (dipol permanen, dipol sesaat, dan dipole induksi). Polarisabilitas ini disebut juga keterpolaran yaitu kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk menginduksi (mengimbas) suatu dipol. Dipol sesaat ini merupakan gaya London yang juga merupakan bagian dari gaya van der waals.          Gambar 1. Proses Gaya London Gambar 2. Bentuk molekul pada keadaan normal dan pada keadaan dipol sesaat           Berdasarkan gambar diatas, merupakan proses terjadinya gaya London dimana molekul non polar akan menginduksi molekul non polar lainnya. P ada gaya London, gaya antar molekul ini umumnya dimiliki senyawa kovalen non polar yang tidak ...

Gaya Van Der Waals

          Baiklah materi selanjutnya yang mempengaruhi struktur molekul padan senyawa organik yaitu gaya van der waals.  Gaya Van Der Waals ditemukan oleh kimiawan Belanda Johannes van der Waals (1837-1923). Gaya van der waals adalah gaya antarmolekul yang paling lemah dan terdiri dari gaya dipol-dipol dan gaya disperse ( http://ilmualam.net/pengertian-gaya-van-der-waals.html ). Gaya Van der waals merupakan gaya tarik menarik listrik yang relatif lemah akibat kepolaran molekul yang permanen atau terinduksi (tidak permanen). Kepolaran permanen terjadi akibat kepolaran ikatan dalam molekulnya, sedangkan kepolaran tidak permanen terjadi akibat molekulnya terinduksi oleh partikel lain yang bermuatan sehingga molekul bersifat polar sesaat secara spontan. Gaya Van Der Waals dapat terjadi antara partikel yang sama atau berbeda. Karena Ikatan Van Der Waals muncul akibat adanya kepolaran, maka semakin kecil kepolaran molekulnya maka gaya Van Der Waalsnya juga ...

Tautomeri

Tautomeri adalah keadaan kesetimbangan yang dapat dicapai antara dua bentuk isomer atau lebih. Bila taka ada asam kuat, kaeasaman hodrogen alfa yang bersifat asam, dpaat berada dalam dua bentuk yang disebut tautomer. Yaitu suatu tautomer keto dan sebua tautomer enol. Tautomer adalah isomer-isomer yang berbeda satu dengan yang lainnya hanya pada posisi ikatan rangkap dan sebuah atom hidrogen yang berhubungan. Tautomer ketp suatu senyawa karbonil mempunyai struktur karbonil. Tautomer enol (dari -ena dan +ol), yang merupakan suatu alkohol vinilik,terbentuk dengan serah-terima sebuah hidrogen asa, dari karbon alfa ke oksigen karbonil. Karena atom hidrogen berada dalam posisi yang berlainan, kedua bentuk tautomerik ini bukanlah struktur-resonansi, melainkan dua struktur berlainan yang berada dalam kesetimbangan (Harus diingat bahwa struktur-struktur resonansi berbeda hanya dalam hal posisi   elektron ). Berikut contoh tautomeri : Kuantitas relatif enol versus keto dalam suatu ...